Selasa, 09 Maret 2010



Desa pertik terancam hanyut .

GayoLues Ratusan rumah penduduk yang berada di desa Pertik, kecamatan Pining, kabupaten Gayo Lues terancam Hanyut. Akibat meluapnya sungai Pining. Sungai yang berada Jauh sekitar 20 -50 meter dari Desa kini sudah mendekati desa. Perumahan warga sudah berada di pinnggir kali Pining.
.
Suhatsa warga desa Pertik mengatakan, jarak antara sungai dan rumah mereka saat ini hanya sekitar lima meter. Jika hal ini tidak segera diatasi pemerintah. optimis desa mereka akan hanyut Abrasi air sungai Pining.

Untuk menjaga-jaga warga sekitar melakukan ronda bergilir pada malam hari. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi terjadi banjir seperti yang terlalu dua tahun silam. Soalnya musim penghujan ini, debit air terus terlihat naik,” Kata salah satu warga Aman Samu,.
Dikatakan warga , jalan yang menghubungkan antara desa mereka dengan ibukota kecamatan Pining saat ini putus total. Karena badan jalan sepanjang seratus meter pada jumat malam 4/12 hanyut terbawa air, dan untuk sementara warga yang ingin menuju Pining terpaksa harus mengangnkat kendaraannya .
Di tempat lainnya, abrasi juga mengancam perumahan warga yang berada di desa Pepelah, kecamatan setempat. Namun kondisinya tidak separah di desa Pertik. “ Kami berharap, pemerintah Aceh dan Gayo Lues segera melakukan antisipasi mengenai hal ini. agar tidak timbulnya korban jiwa dan material yang lebih besar dialami warga seperti beberapa waktu silam,” Ungkap Geuchik pertik. .

Akibat banjir Warga Agusan kehilangan ratusan hektar sawa. Pemerintah kurang perhatian

Akibat banjir yang terjadi pada bulan Oktober tahun 2009 yang lalu sampai sekarang warga desa Agusan kecamatan Blangkejeren kabupten Gayo Lues tidak bisa bersawa, karena ratusan hektar sawa milik mereka hilang disapu oleh air sungai kali Alas, tetapi sampai saat ini belum mendapat perhatian dari Pemerintah kabupaten dan provinsi maupun pusat . akibatnya mereka terancam kelaparan.

Sampai sekarang sawa mereka terus mengalami penyusutan, bahkan warga tidak berani lagi untuk turun kesawa, karena takut merugi, apalgi setiap ada banjir sawa mereka di sapu oleh air sungai tersbut. Untuk bertahan hidup saat ini mereka harus berali dengan membuka kebun yang baru sebagai ganti sawa. Namun mereka kesulitan untuk kebutuhan beras sebagai bahan pokok.

Tidak saja sawa tetapi saat ini air sungai sudah mengancam lokasi perkampungan mereka. untuk ityu merka berharap agar sungai dapat dinormaslisasikan. Mereka kuatir kalau kampung mereka bakal jadi lintasan sungai kali alas.

“Karena sawa sudah tidak bisa di kelolah lagi, kami terpaksa beralih kekbun menanam cabe dan nilam, beras kami harus beli, mengharapkan beras raskin tidak mencukupi. Dari hasil kebunlah kami membeli beras. Saat ini lokasi areal persawahan tinggal beberpa hektar lagi. Kalau tidak di jaga dari air sungai masuk. Dan saat ini sudah terancam musnah. Kami berharap agar sungai yang dekat dengan perkampungan bisa diberih penghalang benteng ataupun beronjong, sehingga kami terlepas dari ancaman banjir. Sebut Hasbi warga desa Agusan.

Menurut Hasbi Sebelum dihantam banjir satu tahun yang lalu sawa di desa Agusan masih luas. Warga tidak membeli beras ddari desa lain. Cukup dari hasil satu kali panen mereka dapat menyetok beras dalam satu tahun. Tetapi sekarang mereka harus membeli beras dari desa lain.

Sekarang Kehidupan masyarakat didesa Agusan semakin susah karena tergantung dari hasil kebun, bila hasil bisa dijual mahal mereka akan mengalami peningkatan kesejateraan tetapi bila hasil jual anjlok, ekonomi warga ikut terpuruk. Sebut sabri.

Bencan alam belum diatasi



Kerusakan aliran sungai dan irigasi yang mengacam kelangsungan hidup warga di lima kecamatan sampai saat ini belum tertangani oleh pemerintah. Lima kecamatan yang teracam karena rusaknya irigasi dan acaman abrasi bagi perkampungan warga antara lain kecamatan Pining, Terangon, Tripe Jaya. Dabun Gelang dan Blangkejeren.

Kerusakan yang terjadi pada lima kecamatan tersebut diakibat oleh banjir pada bulan November 2009 yang lalu. Tetapi sampai saat ini belum ada penangan yang serius baik dari pemerintah daerah maupun dari pemerintah provinsi dan pusat.

Dari pantuan Koran ini kerusakan yang paling parah di masing –masing lima kecamatan adalah saluran irigasi yang mengairi sawa-sawa warga. akibatnya ratusan hektar sawa masyarakat terancam kekeringan. Selain itu Banyak aliran sungai yang melintas di lima kecamatan mengalami abrasi yang sangat parah, seperti yang terjadi di kecamatan Tripe, abarsi yang terjadi pada sungai tripe mengancam sawa pemukiman dan jalan umum. Di Terangun sungai yang mengalir disepanjang kecamatan Trangon hingga ke desa soyo mengancam kota Terangon dan sawa milik warga. Sementara abrasi hebat juga terjadi di dua kecamatan yaituh kecamtan Blangkejeren dan Dabun Gelang dimana satu sungai Rigeb yang membelah dua kecamatan tersebut telah menghabiskan ratusan hektar sawa masyarakat mulai dari ai bobo hingga ke desa badak dan lembeh . barsi lain di Kecamatan Pining misalnya telah menghabiskan jalan provinsi.

Sementara Kabid perairan di dinas PU Enfi lastra saat di komfirmasi Koran ini mengatakan untuk melakukan perbaikan jaringan irigasi dan noramsalisasi sungai di lima kecamtan yang rusak akibat banjir yang terjadi bulan November yang lalu di perlukan dana sekitar 150 milyar rupiah. namun dana tersebut saat ini tidak dimiliki oleh pemrintah daerah. pemerintah Gayo Lues hanya bisa mengatasi yang sifatnya kerusakan darurat saja. Bila bencan alam yang besar seprti ini Kita hanya bisa berharap bantuan dari dana APBA. Dirinya mengakui bila kerusakan akibat banjir tidak segera di perbaiki masyarakt akan terancam kelaparan dan kehilangan tempat tinggal serta sarana jalan. Kita berharap bersama agar ini dapat bantuan pemerintah

Senin, 08 Maret 2010

Jalan Blangkejeren Kutacane sering longsor




Gayo Lues - kondisi Jalan Negara Blanngkejeren – Kutacane sering longsor. pada Senin jam 12.05 bulan november yang lalu . Ratusan kenderaan dan Ribuan peserta CPNS terkurung longsor di Gayo Lues

Paska banjir bandang yang terjadi di jalan Blangkejren Kutacane yang mengakibatkan putusnya jalan sepanjang 10 KM dan hanyutnya satu buah rumah. Sementara Pada senin siang dapat diatasi jalan kembali dapat dinormalkan kembali
Pemda membantu menurunkan satu unit excavator milik GLM dan satu Milik PU serta satu Wheel Loudere. Yang di datangkan pada minggu siang sekitar jam 12.30 wib. Longsor dapat ditembus pada hari senin siang.

Kapala work shoop yang menangani alat-alat berat PU Ramli Asa di lokasi bencana mengatakanlonngsor sulit diatasi karena pada beberapa titik jalan khusunya ditangnsaran harus di buat trase jalan baru, karena jembatan yang ada sudah amblas dan hanyut. Akibatnya memerlukan waktu yang cukup lama. Namun saat ini semua longsor yang berat bisa diatasi. Hanya beberapa titik masih perlu dibersikan lagi tetapi semua kenderaan sudah bisa melintas. Dirinya menyebutkan pekerjaan ini sebenarnya tugas projabal selaku PPK perawatan jalan dan jembatan Blangkejeren – perbatsan Sumut namuan alat projabal pad saat itu dalam kondisi rusak sehingga Pemda melalui Dinas PU turun membantu memperbaiki rusaknya jalan.

Sementara ratusan kenderaan roda dua yang datang dari arah Blangkejeren yang sudah mengantri sejak pagi.berebut untuk melalui jalan yang baru selasai dibuka dari longsoran banjir banding yang terjadi.para pengendara roda dua merupakan peserta testing CPNS yang sejak kemaren terjebak di Gayo lues. Karena tidak bias pulang akibat jalan putus.
Puluhan kenderaan roda empat baik angkutan umum maupun pribadi bahkan ada yang tidur dijalan dapat senin siang dapat melanjutkan perjalananya.

Drs. H Aman Ibrahim M.Pd dosen Unimed warga Blangkejeren saat melintas kepada Koran ini mengatakan meminta kepada dinas PU yang menangani jalan Blanngkejren - Kutacane untuk menyiagakan alat berat pada titik – titik rawan longsor. sehingga bila terjadi longsor dapat segerah di atasi..

Harahap hakim Syariah sudah sejak pagi antri untuk melintas keKota cane namun ada satu titik longosor yang sedang dikerjakan, sehingga dirinya harus sabar menunggu hingga siang hari. Dirinya berhara agar Jalan Blangkejeren mendapat perhatian serius. Karena dinilainya selama ini jalan kurang perawatannya masih banyak air parit yang meluap diatas jalan.,